Dunia Milik Bocah Kecil Itu...

Kurasa bukan mataku yang salah
Ketika kulihat seorang bocah kecil dengan asyiknya berayunan di seutas tali pembatas trotoar dan taman
Tak kulihat kerut keningnya menahan panas yang begitu terik
Padahal panasnya hingga menusuk kulitku yang saat itu berada didalam mobil
Dia malah tersenyum melihat padatnya mobil-mobil yang berhenti menunggu lampu lalu lintas berubah hijau
Semakin lama ayunan talinya semakin cepat
Semakin pula senyum itu mengembang seraya
Dunia milik bocah kecil itu
Walau dia hanya berayun di tali yang justru bukan ayunannya
Tapi dunia tetap milik bocah kecil itu
Aku tak bisa memasukinya meski ingin

penggila bola

sahut-menyahut meneriaki bola yang tak pasti arahnya
berkali-kali menghujat kala bola terpental jauh dari gawang sasarannya
AAaaaarrrrggggghhhh... dasar begooooooo!!!
sesungguhnya siapa yang bodoh diantara seruannya

kali lain menyiapkan semangkuk penuh kacang kulit
untuk dijadikan cemilan kala meringkuk duduk dihadapan televisi
bahkan tak terbantahkan saat kulit kacang itu menjadi sejenis peluru
saat lagi-lagi bola enggan masuk juga kedalam gawang lawan

hu-uh!!! bego banget sih
atau tolooooool, bukan oper kesana aja
makian sejenis terus terdengar hebat
hingga membangunkan bocah-bocah yang lelap tidur

itukah penggila bola?